BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Anak sebagai makhluk yang unik dan sangat sulit untuk
dimengerti, sehingga masyarakat kurang paham dalam perkembangan anak. Jika anak
sakit, orang tua hanya beranggapan bahwa hal itu wajar bagi mereka. Harus
diketahui bahwa anak adalah penerus generasi selanjutnya. Oleh karena itu anak
sangat membutuhkan fisik dan mental yang baik. (A.Azis Alimul Hidayat, 2006).
Untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, maka
keperawatan adalah salah satu komponen pembangunan di bidang kesehatan yang
perlu dilaksanakan. Karena pelayanan keperawatan yang diberikan kepada manusia
secara utuh meliputi: biopsiko, sosial dan spritual. Salah satu penyakit yang
sering ditemukan pada anak-anak adalah diare. (A.Aziz Alimul Hidayat, 2006).
Diare adalah frekuensi buang air besar lebih dari empat
kali pada bayi dan lebih dari tiga kali pada anak-anak dengan konsistensi feses
encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau
lendir saja. (Ngastiya 2005).
Di Indonesia penyakit diare masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat. Hal ini disebabkan masih tingginya
angka kesakitan karena diare
banyak menimbulkan kematian terutama pada bayi dan anak balita.(Ridwan Amiruddin, 2010).
Untuk Provinsi Sulawesi Selatan sesuai dengan
hasil data surveilans Dinas
Kesehatan Sulawesi Selatan menyebutkan
penderita diare dari warga Sulawesi
Selatan 2.955 tahun 2009, dan 7.379 pada tahun
2010 paling banyak di derita oleh
warga berusia antara 0 – 4 tahun atau
yang masih balita. (Ridwan
Amiruddin,
2010).
Berdasarkan profil kesehatan
kabupaten/ kota pada tahu 2008, kasus diare
mengalami
penurunan yaitu 209.153 kasus, Sedangkan pada tahun 2009 sebanyak
226,961 kasus, dan kasus ini menurun lagi. Pada tahun 2010 yaitu 209.351 kasus
di kota Makassar.(Dinas Kesehatan Kota Makassar,
2010).
Menurut data
yang diperoleh dari medical record RSUD Labuang Baji Makassar khususnya tiga
tahun terakhir yaitu pada tahun 2009, 2010, 2011, sebanyak 2425 penderita. Untuk tahun 2009
terdapat 959 penderita (37,55%). Angka ini meningkat pada tahun 2010 dengan
jumlah 1066 penderita (40,65%). Sedangkan untuk tahun 2011 periode Januari hingga
Juni sebanyak 400 penderita.
Akibat
pengeluaran pengeluaran cairan tubuh yang terjadi secara tidak normal
menyebabkan tubuh anak menjadi lemah
akibat kekurangan cairan tubuh. Anak akan kehilangan kesadaran secara
perlahan-lahan, suhu tubuh akan meningkat dengan demikian maka perlu pemberian
atau penambahan cairan tubuh untuk mengganti cairan yang hilang.(Sudarjat Suraatmaja, 2006).
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan studi kasus dengan judul “Asuhan keperawatan pada An ‘’A’’
dengan gangguan sistem pencernaan diare di ruang Perawatan Anak RSUD Labunag
Baji Makassar.
B.
Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umum
Untuk memberikan gambaran yang nyata tentang
pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada klien
An ”M” dengan gangguan
sistem pencernaan “Diare”
2.
Tujuan khusus
a.
Memperoleh gambaran nyata tentang pengkajian, dan
analisa data dan pada klien An “M” dengan gangguan sistem
pencernaan diare di ruang perawatan anak RSUD Labuang Baji Makassar.
b.
Memperoleh gambaran tentang penyusunan diagnosa
keperawatan pada An “M”
dengan gangguan sistem pencernaan diare diruang perawatan anak RSUD Labuang
Baji Makassar.
c.
Memperoleh gambaran nyata penyusunan rencana tindakan
keperawatan pada klien An “M”
dengan ganggun sistem pencernaan diare diruang perawatan anak RSUD Labuang Baji
Makassar.
d.
Memperoleh gambaran nyata tentang implementasi keperawatan
pada klien An “M” dengan
gangguan sistem pencernaan diare diruang perawatan anak RSUD Labuang Baji Makassar.
e.
Memperoleh gambaran nyata tentang evaluasi hasil
implementasi pada klien An “A” dengan
kasus sistem pencernaan diare diruang perawatan anak RSUD Labuang Baji Makassar.
f.
Memberikan gambaran nyata dalam melaksanakan
pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien An “M” dengan gangguan sistem pencernaan diare
diruang perawatan anak RSUD Labuang Baji Makassar.
C.
Manfaat penulisan
1.
Akademik
Dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi institusi
dalam meningkatkan mutu pendidikan pada masa yang akan datang dan dapat
digunakan untuk adik-adik tingkat dalam menetapkan asuhan keperawatan dalam
kasus diare
2.
Rumah Sakit
Dapat menjadi masukan bagi perawat-perawat yang ada di
rumah sakit untuk mengambil langkah-langkah kebijakan dalam langkah upaya
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pada klien khususnya diare.
3.
Klien / keluarga klien
Dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman paling
tidak menolak dirinya sendiri jika terjadi diare pada diri dan keluarganya.
4.
Penulis
Penulis dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman
dalam memberikan asuhan keperawatan serta mengaplikasikan ilmu yang telah
diperoleh selama pendidikan.
D.
Metodologi
Adapun tekhnik penulisan yang digunakan dalam karya
tulis ini adalah :
- Studi Kepustakaan
Mempelajari literatur yang berkaitan atau relevan dengan karya tulis
dengan kasus diare.
- Studi Kasus
Studi kasus ini menggunakan metode pendekatan yang komprehensif, yang
meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, penyusunan rencana
intervensi, implementasi keperawatan, dan evaluasi asuhan keperawatan. Pada
pengkajian digunakan teknik:
a.
Interview
Mengadakan wawancara dengan keluarga klien dengan mengajukan pertanyaan
langsung
b.
Observasi
Mengadakan pengamatan langsung kepada klien dengan cara melakukan
pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan klien
c.
Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan Fisik kepada klien melalui Inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskustasi
d.
Dokumentasi yang berhubungan dengan klien termasuk
hasil diagnostic test.
E.
Sistematika Penulisan
Penulisan karya tulis ini dibagi dalam lima BAB dimana
setiap BAB diuraikan kedalam sub-sub dengan susunan sebagai berikut:
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah.
B.
Tujuan Penulisan.
C.
Manfaat Penulisan.
D.
Metodologi.
E.
Sistematika Penulisan.
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Konsep Dasar Medik.
1.
Pengertian.
2.
Anatomi Fisiologi saluran pencernaan.
3.
Etiologi.
4.
Insiden.
5.
Patafisiologi.
6.
Manifestasi klinis.
7.
Tes Diagnostik.
8.
Penatalaksanaan Medik.
B.
Konsep Asuhan Keperawatan.
1.
Pengkajian.
2.
Diagnosa Keperawatan.
3.
Rencana Keperawatan.
4.
Implementasi.
5.
Evaluasi.
BAB
III TINJAUAN KASUS
A.
Pengkajian
B.
Diagnosa Keperawatan.
C.
Rencana Intervensi Keperawatan.
D.
Implementasi Keperawatan.
E.
Evaluasi Tindakan Keperawatan.
BAB
IV PEMBAHASAN
BAB
V PENUTUP
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar