Jumat, 02 Desember 2011

Teknik pemasangan infus

Teknik Pemasangan Infus
By SUPRAPTO Tujuan Utama Terapi Intravena:
  
1. Mengembalikan dan
mempertahankankeseimbangan cairan
dan elektrolit tubuh
2. Memberikan obat-obatan
3. Transfusi darah dan produk darah
4. Memberikan nutrisi parenteral Keuntungan dan Kerugian Terapi
Intravena

  Keuntungan:

 Efek terapeutik segera dapat tercapai karena penghantaran
obat ke tempat target berlangsung cepat.
 Absorsi total memungkinkan dosis obat lebih tepat dan terapi
lebih dapat diandalkan 
 Kecepatan pemberian dapat dikontrol sehingga efek
terapeutik dapat dipertahankan maupun dimodifikasi
 Rasa sakit dan iritasi obat-obat tertentu jika diberikan
intramuskular atau subkutan dapat dihindari
 Sesuai untuk obat yang tidak dapat diabsorbsi dengan rute
lain karena molekul yang besar, iritasi atau ketidakstabilan
dalam traktus gastrointestinalis Kerugian:
 Tidak bisa mengubah aksi obat  tersebut sehingga
resiko toksisitas dan sensitivitas tinggi
 Kontrol  pemberian  yang  tidak  baik  bisa
menyebabkan “speeed Shock”
 Komplikasi tambahan dapat timbul, yaitu:
 Kontaminasi  mikroba  melalui  titik  akses  ke
sirkulasi dalam periode tertentu
 Iritasi Vaskular, misalnya phlebitis kimia
 Inkompabilitas  obat  dan  interaksi  dari  berbagai
obat tambahan    
 Peran Perawat Dalam Terapi Intravena

 Memastikan  tidak  ada  kesalahan  maupun
kontaminasi cairan infus maupun kemasannya
 Memastikan  cairan  infus  diberikan  secara  benar
(pasien,  jenis  cairan,  dosis,  cara  pemberian  dan
waktu pemberian)
 Memeriksa apakah jalur intravena tetap paten
 Observasi  tempat  penusukan  (insersi)  dan
melaporkan abnormalitas
 Mengatur  kecepatan  tetesan  sesuai  dengan
instruksi
 Monitor  kondisi  pasien  dan  melaporkan  setiap
perubahan
 Persiapan  Infus  dan  Insersi  Kateter  pada  Vena
Perifer
  Persiapan Pasien
 Periksa rekam medis untuk mengetahui riwayat penyakit, alergi dan rencana
perawatan
 Periksa ulang perintah dokter mengenai cairan yang harus diberikan dan
kecepatan tetesan.
  Edukasi ( pendidikan) pasien mengenai:
 Arti dan tujuan terapi intravena (I.V)
 Lama terapi intravena
 Rasa sakit sewaktu insersi (penusukan)
Anjuran: 
 Laporkan ketidaknyamanan setelah insersi (penusukan)
 Laporkan jika kecepatan tetesan berkurang atau bertambah
Larangan:
      Mengubah/ mengatur kecepatan tetesan yang sudah diatur dokter/perawat
  Menarik, melepaskan, menekan, menindih infus set
  Sesuai intuksi dokter, misalnya larangan berjalan
 Ukuran  16
  Guna: – Dewasa
              - Bedah Mayor, Trauma
              - Apabila sejumlah besar cairan perlu diinfuskan
 Pertimbangan Perawat: – Sakit pada insersi
                      - Butuh vena besar
Ukuran 18
  Guna:   - Anak dan dewasa
               - Untuk darah, komponen darah, dan infus kental   
  lainnya   
            Pertimbangan Perawat: – Sakit pada insersi
                                           - Butuh vena besar
Ukuran 20
 Guna: – Anak dan dewasa
         - Sesuai untuk kebanyakan cairan infus, darah,  komponen 
  darah, dan infus kental lainnya 
    Pertimbangan Perawat: umum dipakai                        

 Ukuran 22
Guna: – Bayi, anak, dan dewasa (terutama usia lanjut)
      - Cocok untuk sebagian besar cairan infus
Pertimbangan Perawat: 
 -  Lebih mudah untuk insersi ke vena yang kecil,
tipis   dan     rapuh
-  Kecepatan tetesan harus dipertahankan lambat
-  Sulit insersi melalui kulit yang keras

Ukuran 24, 26
Guna: – Nenonatus, bayi, anak dewasa (terutama usia lanjut)
  - Sesuai untuk sebagian besar cairan infus,tetapi  kecepatan
tetesan lebih lambat Persiapan Alat

1. Standar infuse
2. Ciran infus dan infus set sesuai kebutuhan
3. Jarum / wings needle / abocath sesuai dengan
ukuran yang dibutuhkan
4. Bidai / alas infuse
5. Perlak dan tourniquet
6. Plester dan gunting
7. Bengkok
8. Sarung tangan bersih
9. Kassa seteril
10. Kapas alkohol dalam tempatnya
11. Bethadine dalam tempatnya
 PELAKSANAAN
   Perawat cuci tangan
 Memberitahu tindakan yang akan dilakukan dan pasang
sampiran
 Mengisis selang infuse
 Membuka plastik infus set dengan benar
 Tetap melindungi ujung selang seteril
 Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan
posisi cairan infus mengarah keatas.
 Menggantung cairan infus di standar cairan infuse
  Mengisi kompartemen infus set dengan cara menekan (
tapi jangan sampai terendam )
  Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
 Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan
keseterilan
 Cek adanya udara dalam selang
  Pakai sarung tangan bersih bila perlu
 Memilih posisi yang tepat untuk memasang infuse
 Meletakan perlak dan pengalas dibawah bagian yang akan
dipungsi
 Memilih vena yang tepat dan benar
 Memasang tourniquet
 Desinfeksi vena dengan tekhnik yang benar dengan alkohol
dengan  tekhnik  sirkuler  atau  dari  atas  ke  bawah  sekali
hapus
 Buka kateter ( abocath ) dan periksa apakah ada kerusakan
 Menusukan  kateter  / abocath pada  vena  yang  telah dipilih
dengan apa arah dari arah samping
 Memperhatikan  adanya  darah  dalam  kompartemen  darah
dalam  kateter,  bila  ada maka mandrin  sedikit  demi  sedikit
ditarik keluar sambil kateter dimasukan perlahan-lahan
  Torniquet dicabut
 Menyambungkan  dengan  ujung  selang  yang  telah  terlebih
dahulu dikeluarkan cairannya sedikit, dan sambil dibiarkan
menetes sedikit
 Memberi  plester  pada  ujung  plastik  kateter  /  abocath  tapi
tidak menyentuh area penusukan untuk fiksasi
 Membalut dengan kassa bethadine seteril dan menutupnya
dengan kassa seteril kering
 Memberi  plester  dengan  benar  dan  mempertahankan
keamanan kateter / abocath agar tidak tercabut
 Mengatur tetasan infus sesuai dengan kebutuhan klien
 Alat-alat dibereskan dan perhatikan respon klien
 Perawat cuci tangan
 Catat tindakan yang dilakukan
 EVALUASI
  Perhatikan  kelancaran  infus,  dan  perhatikian
juga  respon  klien  terhadap  pemberian
tindakan

DOKUMENTASI
 Mencatat  tindakan  yang  telah  dilakukan
(waktu  pelaksanaan,  hasil  tindakan,  reaksi  /
respon  klien  terhadap  pemasangan  infus,
cairan  dan  tetesan  yang  diberikan,  nomor
abocath,  vena  yang  dipasang,  dan  perawat
yang melakukan ) pada catatan keperawatan
 PERHITUNGAN TETESAN INFUS

Kalibrasi Tetesan Infus
1. Micro drip
  1 cc = 60 tetes/menit 
2. Macro drip
1 cc = 15 tetes/ml (Abbot Lab)
1 cc = 15 tetes/ml ( Mc Graw Lab)
1 cc = 10 tetes/ml (Travenol Lab)
 Rumus menghitung kecepatan
cairan  (ml/menit)
          
        
        Jumlah Cairan yang masuk (cc) x 1 cc
Tetes/menit  = 
                          Lamanya infus (jam x 60 menit)  
        
 Contoh Soal:
  Tn.  “S”  masuk  rumah  sakit,  setelah
dilakukan  pemeriksaan  mendapatkan
terapi  cairan  500  cc  dan  cairan
tersebut  harus  habis  selama  7  jam.
Berapa  tetes cairan  tersebut diberikan
dengan makro drips 1 cc : 15 tetes ?
             jumlah cairan yang masuk (cc)
Lamanya infus =
                             Jumlah tetesan (tts/m) / 1 cc
 Contoh Soal:
  Tn.  “S” masuk  rumah  sakit,  setelah
dilakukan  pemeriksaan  mendapatkan
terapi  cairan 500  cc dan  cairan  tersebut
diberikan  20  tetes/menit.  Berapa  jam 
cairan  tersebut  habis  diberikan  dengan
makro drips 1 cc : 15 tetes ?
 Misalnya jumlah cairan 500 cc, dengan menggunakan ukuran macro drips
(1 cc = 15 tetes) maka berapa waktu absorbsi (jam) jika jumlah tetesan  :


1. 8 tetes/menit
2. 9 tetes/menit
3. 10 tetes/menit
4. 11 tetes/menit
5. 12 tetes/menit
6. 13 tetes/menit
7. 14 tetes/menit
8. 15 tetes/menit
9. 16 tetes/menit
10. 17 tetes/meint
11. 18 tetes/menit
12. 19 tetes/menit
13. 20 tetes/menit
14. 21 tetes/menit
15. 22 tetes/menit
16. 23 tetes/menit
17. 24 tetes/menit
18. 25 tetes/menit
19. 26 tetes/menit
20. 27 tetes/menit
21. 28 tetes/menit
22. 29 tetes/menit
23. 30 tetes/menit
1. 15 jam 6 menit
2. 14 jam
3. 12 jam 5 menit
4. 11 jam 36 menit
5. 10 jam 41 menit
6. 10 jam
7. 9 jam
8. 8 jam 33 menit
9. 8 jam
10. 7 jam 35 menit
11. 7 jam
12. 6 jam 57 menit
13. 6 jam 25 menit
14. 6 jam
15. 5 jam 43 menit
16. 5 jam 20 menit
17. 5 jam
18. 4 jam 80 menit
19. 4 jam 62 menit
20. 4 jam 46 menit
21. 4 jam 31 menit
22. 4 jam 16 menit Metode Pemenuhan kebutuhan cairan
dan Elektrolit
1. Pemberian Cairan Intravena ( Infus)
2. Mengukur Intake dan Output
3. Pemberian Transfusi Di lanjutkan di laboratorium

Tidak ada komentar:

Posting Komentar